Bridgeout.id – Maruti Suzuki resmi memulai produksi massal mobil listrik pertamanya, eVitara, di pabrik Hansalpur, Gujarat, India.
Produksi eVitara tidak hanya untuk pasar domestik, tetapi juga ditargetkan untuk ekspor ke lebih dari 100 negara, termasuk pasar utama di Eropa, Asia Tenggara, Jepang, dan Indonesia.
Gelombang pertama ekspor eVitara akan dikirim melalui Pelabuhan Pipavav dengan tujuan negara-negara seperti Inggris, Jerman, Prancis, Norwegia, Denmark, Swiss, Belanda, Swedia, dan lainnya.
Indonesia dan Malaysia dijadwalkan akan mulai menerima unit eVitara pada awal tahun 2026, sebagai bagian dari strategi Maruti Suzuki memperkuat posisi di pasar kendaraan listrik yang tengah berkembang pesat.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, hadir dalam seremoni pelepasan unit pertama eVitara pada 28 Agustus 2025. Modi menegaskan peran penting India dalam rantai pasok kendaraan listrik global, terutama dengan lokalisasi produksi baterai lithium-ion hasil kolaborasi Suzuki, Toshiba, dan Denso yang turut diresmikan bersamaan.
Mobil listrik Suzuki eVitara menggunakan platform Heartect-e yang memiliki struktur kuat, pusat gravitasi rendah, dan kabin lapang. Dimensinya: panjang 4.275 mm, lebar 1.800 mm, tinggi sekitar 1.635 mm, dengan ground clearance 180 mm.
Suzuki eVitara hadir dengan dua pilihan baterai LFP, yaitu 49 kWh dan 61 kWh, yang menawarkan jarak tempuh WLTP hingga 426 km, bahkan mencapai 500 km dalam kondisi optimal. Varian AWD menghadirkan tenaga total hingga 184 PS dan torsi 300 Nm, dengan akselerasi 0-100 km/jam di bawah 9 detik.
Dilengkapi teknologi canggih seperti Level 2 ADAS, 7 airbag, panoramic display, konektivitas “e for me”, dan fitur keselamatan lengkap, eVitara siap menjadi andalan Maruti Suzuki di pasar global kendaraan listrik.