Bridgeout.id – Porsche mengungkap Cayenne Electric, SUV listrik terbaru yang dikembangkan melalui pengujian virtual dan siap diluncurkan pada akhir tahun 2025.
Model ini akan melengkapi lini Cayenne yang sudah mencakup versi mesin pembakaran dan hybrid.
Pengembangan Cayenne Electric menandai transformasi digital Porsche dalam merancang kendaraan masa depan.
Dari Prototipe Digital ke Produksi Nyata: Langkah Baru Porsche
Proyek ini menjadi yang pertama bagi Porsche yang langsung melompat dari prototipe digital ke produksi pra-seri. “Proses ini menghilangkan kebutuhan akan prototipe fisik di tahap awal,” kata Dr. Michael Steiner dari Porsche.
Sebanyak 120 kendaraan uji yang biasa dibangun kini digantikan oleh versi digital yang lebih efisien.
Porsche memanfaatkan realitas virtual dan kecerdasan buatan dalam pengujian komponen sejak fase desain. Rute uji digital mencakup kondisi ekstrem seperti Nürburgring hingga lalu lintas harian. Kekuatan simulasi modern membuat pengujian virtual setara dengan uji jalan nyata.
Baca Juga: Daihatsu Rocky Hybrid Jadi Solusi Mobilitas Masa Depan
Test Bench Canggih Simulasikan Beban Dunia Nyata
Porsche membangun test bench komposit canggih untuk menguji sistem penggerak, baterai, dan manajemen energi.
Empat motor sinkron kuat mensimulasikan berbagai kondisi jalan, akselerasi, dan pengereman secara akurat.
Bahkan permukaan aspal dan selip ban dapat disimulasikan secara real time di laboratorium.
Digital Twin Dipakai untuk Kalibrasi dan Pengujian Akurat
Semua data simulasi dibandingkan langsung dengan hasil fisik melalui konsep digital twin. Saat uji Nürburgring, seluruh impuls virtual diproses di test bench untuk uji performa ekstrem.
Sistem manajemen termal baterai kini lebih canggih dari semua Porsche listrik sebelumnya.
Meski pengujian virtual sangat presisi, tuning akhir tetap dilakukan oleh pengemudi uji profesional.
“Finishing tetap harus dilakukan manusia,” ujar Sascha Niesen dari Porsche Development Centre.
Pengujian mencakup kondisi jalan nyata: kota, tol, hingga off-road ekstrem.
Manajemen pengisian daya menjadi fokus utama dalam pengembangan Cayenne Electric. SUV listrik ini harus siap fast charging meski baru saja dikendarai dalam kondisi ekstrem. Bahkan kemacetan ikut diperhitungkan dalam strategi efisiensi energi mobil.
Baca Juga: Honda WN7, Motor Listrik Seharga Rp 290 Jutaan
Uji Iklim Ekstrem: Dari Death Valley hingga Kutub Utara
Porsche menguji Cayenne Electric dalam suhu hingga 50°C di Death Valley dan -35°C di Skandinavia. Fitur seperti pendingin kabin, manajemen baterai, traksi dan pengereman diuji dalam kondisi ekstrem tersebut.
Mobil harus tetap mampu melakukan pengisian cepat di suhu ekstrem, tanpa kompromi.
Uji ketahanan mensimulasikan pemakaian kendaraan dalam kondisi ekstrem selama lebih dari 150.000 kilometer.
Penggunaan digital twin mengurangi konsumsi material dan waktu pengembangan hingga 20 persen. Transformasi digital menjadikan proses pengembangan lebih cepat, hemat sumber daya, dan tetap presisi.
Porsche Cayenne Electric, SUV Listrik Masa Depan
Melalui pengujian digital dan fisik yang saling melengkapi, Porsche menetapkan standar baru dalam pengembangan SUV listrik.
Cayenne Electric bukan hanya efisien, tetapi juga siap menghadapi semua kondisi jalan dan iklim ekstrem.
Porsche membuktikan bahwa inovasi digital bisa menghasilkan kendaraan nyata yang unggul dalam performa dan daya tahan.






