Servis Berkala Mobil: Lebih Baik Berdasarkan Waktu atau Jarak Tempuh?

3 Min Read
Ilustrasi proses servis berkala pada mobil Toyota AutoFamily yang sedang dikerjakan oleh Mekanik Auto2000 (Dok Auto2000)

Bridgeout.id – Perawatan rutin kendaraan adalah langkah penting untuk menjaga performa mobil tetap optimal. Namun, banyak pemilik mobil masih bingung dalam menentukan kapan waktu terbaik melakukan servis berkala berdasarkan jarak tempuh atau waktu penggunaan?

Dua pendekatan ini memang sering dibandingkan. Sebagian pemilik kendaraan lebih memilih menunggu hingga mobil mencapai batas kilometer tertentu, sementara yang lain mengacu pada jangka waktu tertentu, misalnya setiap enam bulan. Lalu, mana yang sebenarnya lebih tepat?

Menyesuaikan Servis dengan Pola Penggunaan Mobil

Dalam konteks lalu lintas padat di kota besar seperti Jakarta, pendekatan berbasis waktu pemakaian (time-based) seringkali dinilai lebih sesuai. Pasalnya, meski jarak tempuh tidak terlalu tinggi, mesin tetap bekerja berat saat terjebak macet. Mesin dalam kondisi idle berkepanjangan tetap menyala tanpa mendapat aliran udara yang cukup untuk pendinginan, membuat beban kerja meningkat.

Situasi ini berisiko menimbulkan pembakaran yang tidak sempurna karena rasio campuran udara dan bahan bakar tidak ideal. Akibatnya, karbon dari sisa pembakaran menumpuk di ruang mesin dan komponen internal lainnya, yang lambat laun bisa menurunkan performa mesin, meningkatkan konsumsi bahan bakar, hingga mempercepat keausan komponen.

Risiko Kerusakan Akibat Pembakaran Tidak Sempurna

Ketika pembakaran di dalam mesin tidak optimal, sisa karbon yang terbentuk bisa menyusup ke sistem oli. Ini berpotensi merusak kandungan kimia oli, membuat pelumas kehilangan efektivitasnya. Dalam kondisi ini, mesin harus bekerja lebih keras, sementara perlindungan yang dibutuhkan justru menurun. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan kerusakan mesin yang serius.

Masalah tak hanya berhenti di mesin. Komponen lain seperti sistem rem, transmisi, ban, cairan pendingin, hingga aki juga ikut terdampak karena harus bekerja lebih dari biasanya, meskipun kilometer yang ditempuh relatif kecil.

Rekomendasi Servis: Berdasarkan Mana yang Tercapai Lebih Dulu

Melihat kondisi tersebut, para ahli menyarankan agar interval servis berkala dihitung berdasarkan mana yang lebih dahulu tercapai: setiap 10.000 km atau setiap 6 bulan sekali, terutama bagi kendaraan yang sering digunakan dalam kemacetan atau rute perkotaan.

“Servis berkala secara rutin dapat menjaga performa mobil agar selalu prima dalam mendukung mobilitas. Kondisi mobil yang selalu sehat dapat mengurangi kemungkinan masalah seperti mogok atau kecelakaan. Performa yang terjaga juga membuat mobil dapat bekerja lebih efisien sehingga lebih irit bahan bakar dan yang tidak kalah penting daya tahan komponen mobil jadi lebih terjaga,” jelas Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000 dalam keterangan resminya.

Pentingnya Tidak Menunda Servis Berkala

Meski mobil belum mencapai jarak tempuh 10.000 km, jika sudah digunakan selama 6 bulan atau lebih, sebaiknya tetap dilakukan pemeriksaan. Banyak komponen yang memerlukan pengecekan dan perawatan rutin, seperti penggantian oli, pemeriksaan sistem rem, cairan pendingin (coolant), dan oli transmisi. Ini penting untuk mencegah kerusakan dini akibat penggunaan dalam kondisi berat.

Dengan kata lain, bagi kendaraan yang tergolong high usage atau sering berada dalam kondisi lalu lintas padat, pendekatan time-based lebih direkomendasikan untuk mencegah kerusakan yang tidak terlihat secara langsung.

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *